Sabtu, 30 Oktober 2010

10 Aplikasi Android Yang Berguna

Kehadiran smartphone Android memberikan alternatif baru bagi para pengguna smartphone. Sebuah smartphone adalah perangkat mobile yang tidak hanya untuk melakukan komunikasi suara atau teks tapi lebih dari itu. Dengan aplikasi-aplikasi yang tepat kita bisa mendapatkan value dan fungsi yang lebih dari sebuah smartphone. Termasuk juga smartphone Android, smartphone yang memiliki fitur multitasking ini merupakan alat yang hebat untuk membantu anda dalam bekerja, berkatifitas ataupun untuk hiburan. Berikut adalah beberapa aplikasi yang berguna untuk dipasang di smartphone Android anda. Beberapa ada yang gratis tapi beberapa ada yang harus bayar.












AK Notepad
Aplikasi notepad dasar untuk Android. Memiliki warna latar dan huruf yang dapat dirubah serta dapat merubah alamat email ataupun URL menjadi link yang bisa diklik. Karena tidak ada proses sinkronisasi untuk Android, berbeda dengan Palm dan iPhone maka AK Notepad dapat ditransfer melalui SD Card dan dibuka di PC. File teks dari PC pun dapat disimpan kedalam SD Card untuk selanjutnya dibuka melalui peranti mobile Android

















Tool untuk melakukan panggilan langsung ke customer service perusahaan-perusahaan (600 perusahaan), langsung tanpa harus melalui voice-prompt.


Aplikasi yang menggabungkan aplikasi GPS, kebugaran, informasi cuaca, stopwatch, peta, kompas, altimeter, senter serta short-cut untuk melakukan panggilan darurat. Cocok untuk para pengguna kegiatan outdoor. Untuk memastikan aplikasi ini berguna saat sedang beraktifitas dilapangan, pastikan baterai smartphone Android memiliki baterai penuh.












Adalah aplikasi Google Reader untuk smartphone Android. Fitur penting dari aplikasi ini adalah memiliki kemampuan untuk menyimpan cache dalam SD Card dari feed berita yang kita tampilkan, sehingga dapat ditampilkan diwaktu berikutnya. Fitur ini sangat berguna jika kita ingin membaca tulisan/berita dilain waktu saat tidak ada koneksi data. Greed pun telah mendukung aplikasi untuk podcast.



















Aplikasi yang memberikan informasi terkait lokasi terdekat yang diperlukan, misalkan toko buku, kantor pos ataupun restoran. Aplikasi ini dapat melokalisir posisi kita melalui GPS ataupun melalui tower yang terdekat. Peta serta petunjuk arah bahkan nomor telepon sudah terintegrasi kedalam aplikasi ini. Sehingga jika kita akan menuju tempat tersebut atau melakukan panggilan aplikasi Places Directory ini sudah menyediakannya. Sangat berguna bagi para traveler.

 









  
Aplikasi ini untuk merekam dan menayangkan video dengan smartphone Android. Aplikasi ini juga memudahkan kita untuk dapat mengirimkan video yang direkam tersebut melalui Twitter ataupun website lainnya.



















Anda ingin melakukan panggilan Skype dengan menggunakan Android ? gunakan Skype Lite. Dapat bekerja dengan baik melalui jaringan 2G


















Aplikasi peta dan navigasi yang sangat berguna, dengan fitur latitude kita bisa melakukan sharing lokasi dengan pengguna Google Map atau via e-mail. Mendukung fitur multitouch untuk smartphone Android



PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Saat ini komputer bukan lagi merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang
administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
·  Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya · Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi, siswa akan dengan
cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa
dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
· Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
· Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1. Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.
2. Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan lebih percaya diri.
3. Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari.
4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah seharihari.
Dengan melihat isi dari kurikulum tersebut, kita harus mengintegrasikan TIK dalam proses belajar mengajar di madrasah bukan hanya untuk mata pelajaran teknologi dan informasi saja. Melihat kondisi TIK pada saat ini dan perkembangannya di masa datang, kita harus mempersiapkan diri dan melakukan perencanaan yang matang dalam mengimplementasikan TIK di madrasah. Jika kita tidak memulainya sekarang maka madrasah sebagai salah satu institusi pendidikan selain sekolah yang berada dibawah Depdiknas akan tertinggal oleh sekolah lain. Jika ini terjadi, usaha kita akan semakin berat untuk mensejajarkan madrasah dengan sekolah lain. Di satu sisi, kita sedang berusaha mengejar ketertinggalan dalam mata pelajaran khususnya MIPA dan BahasaInggris, di sisi lain TIK akan membuat kita tertinggal semakin jauh. Mengamati Program Pengembagan TIK yang dilakukan Depdiknas Untuk mengejar ketertinggalan pemanfaatan TIK di sekolah dari negara lain, saat iniDepdiknas mempunyai program pengembangan TIK secara besarbesaran.
Ada tiga posisi penting di Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:
1.    Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara teknis baik hardware dan software masuk dalam kurikum pendidikan. Dibentuknya ICT center di seluruh Indonesia. Untuk menghubungkan sekolahsekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.
2.    Pustekkom, sebagai salah satu ujung tombak dalam pengembangan TV pendidikan interaktif, Elearning dan ESMA. Program ini bertujuan untuk mempersempit jurang perbedaan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah.
3.    Jardiknas (Jejaring Pendidikan Nasional), bertujuan untuk mengintegrasikan kedua program di atas agar terbentuk sebuah jaringan yang menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.
Pengembangan TIK di Madrasah secara Mandiri
Kita belum terlambat untuk mempersiapkan diri dalam penguasaan TIK sebagai media pembelajaran di madrasah. Mulai saat ini pihak madrasah dan Majlis Madrasah harus membuat sebuah program pengembangan TIK secara menyeluruh. Ada beberapa poin untuk membuat suatu perencanaan pengembangan TIK, diantaranya:
1.  Mempersatukan visi dan misi pengembangan TIK yang ingin dicapai antara Kepala sekolah, guru dan majlis madrasah.
2.  Pembentukan Komite Teknologi (Organisasi Labkom) yang mandiri
3. Mengidentifikasi infrastruktur lembaga, baik hardware, software maupun sistem dan jaringan yang sudah dimiliki
4.  Penentuan hardware dan software yang akan digunakan atau dikembangkan.
5. Mengidentifikasi SDM yang dimiliki
6.  Menentukan bentuk pelatihan penguasaan TIK baik untuk guru dan staf lainnya.
7.  Adanya Time schedule yang jelas untuk pencapaian program
8.  Penentuan Investasi yang diperlukan secara berkala tiap tahun
9.  Mengidentifikasi perkembangan software dan kurikulum baru
10.  Mengadakan revisi perencanaan disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi.
Dengan perencanaan yang matang, kita bisa mengembangkan TIK secara bertahap di madrasah agar tidak tertinggal dari sekolah lain. Program yang dibuat haru dilaksanakan secara berkelanjutan meskipun terjadi pergantian kepala dan majilis madrasah. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran TIK bukan merupakan teknologi yang berdiri sendiri, tetapi merupakan kombinasi dari hardware dan software.Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yaitu hardware dan software yang tersedia dan jenis metode pembelajaran yang akan digunakan. Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya:
1. Presentasi
Presentasi merupakan cara yang sudah lama digunakan, dengan menggunakan OHP atau chart. Peralatan yang digunakan sekarang biasanya menggunakan sebuah komputer/laptop dan LCD proyektor. Ada beberapa keuntungan jika kita memanfaatkan TIK diantaranya kita bisa menampilkan animasi dan film, sehingga tampilannya menjadi lebih menarik dan memudahkan siswa untuk menangkap materi yang kita sampaikan. Software yang paling banyak digunakan
untuk presentasi adalah Microsoft Powerpoint. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi,
diantaranya:
a. Jangan terlalu banyak tulisan yang harus ditampilkan.
b. Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c. Perbanyak memasukkan gambar dan animasi
d. Usahakan bentuk presentasi yang interaktif.
2. Demonstrasi
Demontrasi biasanya digunakan untuk menampilkan suatu kegiatan di depan kelas, misalnya eksperimen. Kita bisa membuat suatu film caracara melakukan suatu kegiatan misalnya cara melakukan pengukuran dengan mikrometer yang benar atau mengambil sebagian kegiatan yang penting. Sehingga dengan cara ini siswa bisa kita arahkan untuk melakukan kegiatan yang benar atau mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut.
Cara lain adalah memanfaatkan media internet, kita bisa menampilkan animasi yang berhubungan dengan materi yang kita ajarkan (meskipun tidak semuanya tersedia). Sebagai contoh untuk menampilkan arah vektor dari perkalian silang kita bisa mengakses internet dengan alamat
http://www.upscale.utoronto.ca/GeneralInterest/Harrison/Flash/ClassMechanics/
RightHandRule/RightHandRule.html
3. Virtual Experiment
Maksud dari virtual eksperimen disini adalah suatu kegiatan laboratorium yang dipindahkan di depan komputer. Anak bisa melakukan beberapa eksperimen dengan memanfaatkan software virtual eksperimen misalnya Crocodile Clips. Software ini bisa didownload di http://www.crocodileclips. com/s3_1.jsp , tetapi kita harus register dulu untuk mendapatkan active code yang berlaku untuk satu bulan.
Metode ini bisa digunakan jika kita tidak mempunyai laboratorium IPA yang lengkap atau digunakan sebelum melakukan eksperimen yang sesungguhnya.
4. Kelas virtual
Maksud kelas virtual di sini adalah siswa belajar mandiri yang berbasiskan web, misalnya menggunakan moodle. Saya berikan contoh bentuk kelas maya yang sedang kami kembangkan di MAN 2 Ciamis.Pada kelas maya ini siswa akan mendapatkan materi, tugas dan test secara online. Kita sebagai guru memperoleh kemudahan dalam memeriksa tugas dan menilai hasil ujian siswa. Terutama hasil ujian siswa akan dinilai secara otomatis.
Sebenarnya banyak bentuk pemanfaatan TIK lainnya yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi semua itu tergantung kepada kita bagaimana cara memanfaatkannya.

JARINGAN KOMPUTER





Komputer jaringan merpakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.

Tujuannya adalah:
  • Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk
  • Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting
  • Akses informasi: contohnya web browsing
Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.
Klasifikasi komputer jaringan berdasarkan skala :
  • Personal Area Network (PAN)
  • Campus Area Network (CAN)
  • Local Area Network (LAN) : suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.
  • Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.
  • Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.
  • Global Area Network (GAN)
Berdasarkan fungsinya, maka ada dua jenis komputer jaringan:
  • Client-server, didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih.
  • Peer-to-peer, setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan.
Berdasarkan topologi jaringan, komputer jaringan dibedakan atas:
  • Topologi bus
  • Topologi bintang
  • Topologi cincin
  • Topologi mesh
  • Topologi pohon
  • Topologi linier
Berdasarkan kriterianya, komputer jaringan dibedakan menjadi 4 yaitu:
  1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
    • Jaringan terpusat, terdiri dari komputer klien dan server. Komputer klien berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server
    • Jaringan terdistribusi, perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.

  2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:
    • Jaringan LAN, menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.
    • Jaringan MAN, mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.
    • Jaringan WAN, cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.

  3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.
    • Jaringan Client-Server, terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer klien. Komputer yang menjadi server atau klien, dapat diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer klien sebagai perantara untuk mengakses data pada server, sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer klien.
    • Jaringan Peer-to-peer, tidak ada komputer klien maupun server, karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua berfungsi sebagai klien sekaligus server.

  4. Berdasarkan media transmisi data
    • Jaringan Berkabel (Wired Network), untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan, yang berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.
    • Jaringan Nirkabel (Wireless Network) merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Tidak perlu kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

Senin, 25 Oktober 2010

My Brother Brings Me Home

Dear Luna “Love”
Bagaimana kondisi kesehatanmu? Kuharap aku bisa segera pulang setelah semua urusanku selesai…
Love you,
Arya
Arya mendesah dan memejamkan mata. Jadwal yang padat membuatnya sedikit kelelahan hari ini. Dia tidak berharap akan mendapat balasan dari email yang dikirimnya malam itu, namun sebuah email baru telah menghuni inboxnya.
Lovely Arya…
I miss you so much… Aku baik-baik saja… Selesaikan saja urusanmu dan selamatkan nyawaku…
Luna “Love”
Arya tersenyum. Ah, dia memang selalu ada untuk mendukungku, batinnya. Arya kembali membalas email dengan senyuman lebar.
“Love” Luna…
Terimakasih… Terimakasih karena kau selalu ada disaat aku membutuhkanmu. I love you…
Arya.
Arya mematikan notebook dan menyalakan lampu meja belajarnya. Diambilnya sebuah kamus tebal dan ditelusurinya kata-kata yang ada satu persatu. Tak lama kemudian mata itu terpaku pada sebuah kata. Diambilnya lagi sebuah buku lainnya yang tidak kalah tebal kemudian diletakkan buku itu disamping kamus yang telah dibukanya lebih dulu. Dalam hatinya dia berujar, “Aku pasti bisa!”
+++
“Outstanding! (1)” kata Dr. Carter saat Arya menemuinya di ruangan pribadinya. Arya tersenyum puas. “Thanks, but I do need some informations from you about that case (2),” katanya. Dr. Carter tersenyum dan duduk di depan Arya. Dia siap membuka diskusi panjang bersama murid terbaiknya.
“Can I ask you something? (3)” tanyanya sebelum diskusi dimulai. Arya mengangguk. “Sebenarnya siapa Luna? Kenapa kau begitu berambisi untuk menyelamatkannya?” tanya Dr. Carter. Arya tampak berpikir sejenak. “Is she your girl? (4)”
“More than just a girl, Sir. She is my everything (5),” jawab Arya. Dr. Carter mengangguk-angguk. “Kalau begitu kamu harus menjadi neuro surgeon secepatnya. OK, what do we get for today?” tanyanya. Arya menyodorkan beberapa lembar kertas. Dr. Carter membacanya dengan serius dan menggeleng-gelengkan kepala.
“Im sorry, it is untreatable (6),” kata Dr Carter sambil melepas kacamatanya. Arya mendesah. Dia sudah menduga jawabannya akan seperti itu. “There must be a way (7),” kata Arya lirih. Dr. Carter mendesah.
“Kamu sudah mendapatkan hasil terakhir MRI-test-nya?” tanya Dr. Carter. Arya mengangguk. “Sel jahanam itu sudah menyebar terlalu jauh,” jawab Arya sedih, namun masih terdengar optimis. Dr. Carter bangkit dan menepuk-nepuk punggung Arya. “Jangan menyebutnya dengan jahanam,” katanya. Arya menunduk. Jangan menyebutnya dengan jahanam katanya? Lalu nama apa yang akan kau berikan pada sebuah penyakit yang mengancam nyawa orang yang paling kau cintai?
“We will find the way to save her. I promise (8),” kata Dr. Carter menenangkan Arya. Tangannya menggenggam kedua pundak Arya. “I’m terribly sorry (9),” katanya lagi. Arya mengangguk. Tanpa dia sadari air matanya menetes.
+++
Dear Luna…
You have to be strong for your surgery (10)… I miss you so much…
Arya.
Arya mendesah dan mengambil buku pemberian Dr. Carter di dalam tasnya. Menjadi seorang dokter bedah syaraf memang bukan hal yang mudah. Dia harus melalui pendidikan di fakultas kedokteran Universitas Gajah Mada selama enam tahun lamanya. Betapa beruntungnya dia saat terpilih untuk mengikuti ajang pertukaran pelajar dengan mahasiswa Harvard University dan menjadi the best student selama masa pertukaran tersebut. Dengan senang hati dia menerima tawaran untuk melanjutkan sudinya di universitas terbaik di Amerika itu.
Arya kembali mendesah untuk kedua kalinya saat membaca email balasan dari Luna. “Aku akan menunggumu, Sayang. Tetaplah berjuang.” Arya membaca email itu keras-keras. Ada sesuatu yang dirasa meletup di dalam tubuhnya. Semangat itu kembali muncul. Arya mengambil spidol berwarna merah dari laci mejanya dan kembali belajar.
“Hey, I heard someone speak Indonesia here (11),” kata Eric, teman satu asramanya yang baru saja masuk. Arya tersenyum dan menatap sahabatnya yang duduk di tempat tidurnya. “Belum tidur?” tanya Eric. Arya tersenyum dan menggeleng. Pikirannya kembali terfokus pada buku yang sedang dibacanya.
“Bisakah kau berhenti belajar sebentar saja?” tanya Eric sambil mengambil buku Arya yang ada di meja. Arya mendengus kesal. “I can’t,” jawabnya singkat sambil merebut kembali buku yang diambil oleh Eric. Eric tertawa geli. “Jangan sampai sel otakmu mengalami mutasi karena terlalu banyak menghafal pelajaran kedokteran,” katanya. Mau tidak mau Arya tertawa.
“I just wanna be the best student (12),” katanya. Eric tersenyum. “Everyday, each semester, every year (13),” lanjutnya. Arya hanya tersenyum. Dia selalu menerima hasil outstanding selama belajar di Harvard. Semua itu dia lakukan untuk Luna. Untuk menyembuhkan penyakit mematikan yang dialami olehnya.
“She is a strong girl, you know (14). Kebanyakan penderita oligodendroglioma tahap akhir tidak mampu survive,” katanya. Arya hanya mengangguk-angguk. Sulit menyembuhkan penyakit itu hanya dengan operasi, batinnya.
“Aku memiliki beberapa daftar lembaga yang mengurusi masalah kanker. Mungkin kau membutuhkannya,” kata Eric. Arya tersenyum. “Thanks, tapi Luna akan tetap tinggal dan menjalani pengobatan di Indonesia,” jawabnya. Eric menggelengkan kepala.
“You sure? (15)” tanyanya tidak percaya. Arya mengangguk dan tersenyum. “Padahal kau sendiri pernah bilang kalau teknologi kedokteran di negaramu masih kalah jauh dengan Amerika. Kualitas dokter-dokternyapun tidak bisa bersaing dengan dokter-dokter lulusan Harvard. Bagaimana mungkin kau bisa menyerahkan Luna pada orang-orang yang tidak professional seperti itu?” tanya Eric heran.
“Aku kan dokter lulusan Harvard,” jawab Arya enteng. Eric langsung bangkit dari duduknya. “Kau tidak berencana mengobatinya sendiri kan?” tanyanya kaget. Arya terkekeh. “Aku sudah mengontak beberapa dokter ahli bedah onkologi di negaraku dan mereka siap membantu mem-follow-up Luna,” jawabnya.
“You must be kidding me! (16)”
+++
Dear Luna…
Aku sedang mempelajari penyakit yang kau derita. Aku berdiskusi dengan temanku dan kami menemukan cara untuk mengakhiri penyakitmu. Besok aku akan bertemu dengan Dr. Carter dan berbicara dengannya mengenai masalah ini.
Your dearest Arya.
Beberapa lama kemudian sebuah email masuk.
Arya…
Terimakasih karena kau mau berjuang untukku. Melihat semangatmu yang begitu menggebu membuatku ingin hidup lebih lama lagi. I love you so much.
Luna
Tanpa terasa sebutir air mata jatuh dari mata elang Arya. Aku akan terus berusaha, Luna. Aku akan terus berjuang demi kesembuhanmu...
+++
“It might not work, Arya (17),” kata Dr Carter saat Arya mendiskusikan terapi yang rencananya akan digunakan untuk menyembuhkan Luna.
“It won’t work if we don’t try (18),” jawab Arya. Dr Carter mendengus kesal. “Now what, kau akan menjadikan Luna sebagai kelinci percobaanmu?” tanyanya. Arya langsung menunduk. “Don’t be so selfish (19). Kau harus berpikir ulang untuk menerapkan metode ini pada Luna.”
“Lalu apa lagi yang bisa kulakukan untuk menyelamatkan nyawanya? Aku datang dengan berbagai solusi pengobatan namun kau selalu menolaknya mentah-mentah! She is very important for me, and I’ll do anything to save her life! (20)” kata Arya sedikit kecewa. Dr. Carter tampak menghela nafas.
“So you have to think deeper (21),” kata Dr Carter menenangkan Arya. Arya terdiam. “Kau adalah mahasiswa spesialis semester akhir Harvard Medical School, and you are my best student. I know you know what you have to do. Namun kali ini kau harus mengurangi sedikit sifat keras kepalamu itu. She is untreatable. You know that. You better take her home and make her comfortable (22),” kata Dr Carter.
“But I can’t,” kata Arya. Dr Carter menghela nafasnya. “I lost my parents two years ago. Please, Doc. You have to understand me. She is my sister (23),” kata Arya sedikit putus asa. Dr Carter tampak kaget.
“Jadi Luna adikmu?”
Arya mengangguk.
“Dan dia satu-satunya anggota keluargamu yang masih hidup?”
Arya mengangguk lagi.
“You know, it will be worth it to try that methods. I’ll help you (24),” dukung Dr. Carter.
+++
Dear Luna…
I miss you so much… Aku akan pulang ke Indonesia bersama Dr Carter minggu ini.
Arya.
Arya menekan tombol send dan tersenyum puas. Beberapa lama kemudian sebuah email balasan masuk.
Lovely Arya…
Aku akan menjemputmu di airport!
Luna loves you.
Arya tersenyum simpul. Seandainya saja kau masih memiliki cukup tenaga untuk menungguku di ruang tunggu bandara seperti saat kau mengantarkan kepergianku ke Amerika beberapa tahun yang lalu, batin Arya. Dia segera mengetik email balasan dan mematikan laptopnya. Besok Dr Carter menunggu Arya di ruang pribadinya untuk berdiskusi. Dia harus datang lebih pagi jika tidak mau ada para interns yang meminta waktunya untuk mengajari mereka ini-itu.
Keesokan paginya…
“Dengan hasil MRI yang semakin membaik, aku optimis rencanamu akan berhasil,” kata Dr. Carter saat Arya melaporkan hasil pemeriksaan Luna. Arya tersenyum puas. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Arya memiliki dua ponsel. Ponsel yang pertama digunakannya untuk berkomunikasi dengan teman dan dosen-dosennya. Ponsel yang kedua digunakannya untuk berkomunikasi dengan Luna, adiknya. Ponsel pertamanya tidak mungkin diaktifkan saat dia berdiskusi dengan Dr Carter.
Luna? Ada apa?
“Sorry, Sir,” kata Arya sambil berjalan menuju sudut ruangan. Dia mengangkat telepon itu dan terdengarlah suara Luna di seberang. “Hello, Rascal!” sapa Luna riang. Arya tersenyum.
”Ada apa meneleponku?”
“Aku hanya merindukan kakakku. Ada yang salah?”
“Of course not. Hanya saja waktunya kurang tepat. Ah, Dr Carter pasti mau merelakan waktu diskusinya berkurang untukmu.”
“Kapan kau akan pulang ke Indonesia?”
“Dua hari lagi. Kau harus mempersiapkan dirimu untuk operasi.”
“Sure. Aku akan kirim email untukmu.”
“Okay. Bye, Sissy.”
+++
Dear Luna…
Besok aku pulang ke Indonesia bersama Dr Carter. Tidak sabar rasanya. Aku merindukan pelukan hangatmu itu.
Arya.
Seperti biasa balasan email itu datang begitu cepat.
Arya…
Aku juga merindukan aroma colognemu yang aneh itu… He he he… Aku menunggumu, Sayang…
Luna.
Arya tersenyum dan merebahkan tubuhnya di ranjang. Dia menoleh dan menatap dua koper sedang yang berdiri di depan lemarinya. Tunggu aku, Luna. Kau akan segera sembuh, batinnya.
Keesokan paginya, Arya dan Dr Carter bertemu di bandara. Dr Carter menyambut Arya dengan senyuman lebar. “You are ready for the journey, Kid,” sapa Dr Carter saat melihat Arya memakai baju bermotof batik berwarna merah marun. Dia mengacak-acak rambut Arya. Arya hanya tertawa. Tak lama kemudian Arya dan Dr Carter telah berada di dalam pesawat yang siap membawa mereka ke Yogyakarta.
Perjalanan yang cukup panjang membuat Arya dan Dr Carter lelah. Namun beberapa saat setelah kaki mereka menginjak tanah Indonesia (untuk Dr Carter ini adalah pengalaman pertamanya), rasa lelah itu berubah menjadi rasa senang yang membuncah. Sebuah mobil APV silver bertuliskan ”RS. BETHESDA” berhenti di depan ruang tunggu. Seorang supir segera membawa Arya dan Dr Carter ke rumah sakit.
Di rumah sakit…
Arya tertegun saat mendapati tubuh Luna tergolek lemah di ranjang ICU. Kenapa kau terlihat begitu lemah, Luna? Batinnya. Dengan perlahan dirabanya dahi sang adik. Luna membuka matanya perlahan-lahan.
“Kakak?”
Luna mengucek matanya beberapa kali. Arya segera merengkuhnya dalam pelukan. “Benar ini kau?” tanya Luna seraya memeluk sang kakak lebih erat lagi.
“Aku datang, Sayang,” kata Arya. Luna menangis haru di pelukan sang kakak. Arya melepas pelukannya dan memandangi Luna yang tubuhnya semakin mengurus.
“Kau diet ketat ya?” tanya Arya. Luna tertawa geli dan mencubit lengan sang kakak. “Tubuhku terlihat menyedihkan ya,” katanya sambil menatap mata kakaknya. Arya tersenyum dan kembali merengkuh sang adik dalam pelukannya. “Kau harus sembuh kembali,” katanya. Luna hanya mengangguk-angguk.
“Lama sekali aku tidak merasakan pelukan ini,” kata Arya. Luna tersenyum geli dan mendongakkan kepalanya menatap sang kakak. “Kemana parfummu yang berbau aneh itu? Aku merasa sedang berada di kuburan jika mencium aromanya,” balas Luna. Mereka tertawa bersama.
Seorang dokter menepuk pundak Arya, memintanya untuk ikut.
“Silakan masuk,” kata dokter itu sambil membuka pintu. Arya masuk dan mendapati Dr Carter bersama dengan beberapa dokter lainnya duduk mengitari meja marmer putih berbentuk elips. Arya menarik sebuah kursi dan duduk di atasnya.
“Ada sesuatu yang harus kami katakan pada Anda, dokter Arya,” kata seorang dokter berkepala botak. Tiba-tiba lampu di ruangan itu meredup, sejalan dengan sorotan sinar LCD pada layar yang semakin menyilaukan mata. “Itu adalah hasil terakhir MRI saudari Luna,” katanya lagi. Sekilas gambar tengkorak manusia itu tampak normal, namun mata Arya membelalak saat mendapati hampir seluruh otaknya tertutupi oleh bayangan putih.
“Sel kanker saudari Luna sudah menyebar ke seluruh otaknya. Operasi dan kemoterapi tidak bisa menolongnya,” kata satu-satunya dokter wanita yang ada di ruangan itu. Arya menatap hasil MRI itu tanpa berkedip.
“Ini bukan hasil tes terakhir Luna yang saya terima melalui email,” kata Arya tidak percaya. Semua dokter yang ada di ruangan terdiam, begitu pula dengan Dr Carter yang sejak tadi tidak mengerti pembicaraan para dokter itu.
“Kami mohon maaf. Pasien Luna sendiri yang meminta kami untuk mengirimkan hasil MRI palsu ke email anda,” kata seorang dokter berkacamata disusul anggukan dari rekan-rekannya. Mulut Arya kontan menganga.
“But why?” tanya Arya tidak percaya. Tanpa disadarinya sebutir air mata jatuh membasahi pipinya. “Pasien tidak ingin Anda khawatir dengan kondisinya yang semakin memburuk,” jawab dokter berkacamata itu lagi. Arya menghembuskan nafas panjang. “Doctor Carter, we will do the surgery tomorrow (25),” katanya. Tubuhnya bergetar menyadari peluang hidup sang adik sangat tipis.
Dr Carter menggeleng. “Its too risky, Dear. I’m afraid she will not awake anymore (26),” jawabnya. Arya menggeleng. “I will do the surgery tomorrow. Who else is with me (27)?” tanyanya. Tidak ada satupun dokter yang mengangkat tangannya tanda setuju. Arya menggeram. ”Fine! I’ll do it my self! (28)” katanya sambil bangkit dari tempat duduknya.
“You can’t do that, Kid. This is a big surgery. You can’t handle it alone (29),” kata Dr Carter berusaha menghalangi Arya yang hendak keluar ruangan.
“You are right. I can’t handle it alone(30). Tapi tidakkah hatimu tergerak untuk membantuku menyelamatkan adikku?” tanya Arya garang. Dr Carter tidak mengatakan apapun lagi. Arya tidak peduli dan segera menemui Luna di ruang rawatnya.
“Kenapa kau membohongiku?” tanya Arya saat mendapati Luna duduk di ranjangnya. Luna tersenyum manis. ”Mereka sudah memberitahumu?” tanyanya santai
“Untuk apa kau melakukan ini semua? Selama ini aku berjuang menjadi neuro surgeon terbaik agar aku dapat menyembuhkanmu!” kata Arya. Luna kembali tersenyum. “Kau telah menjadi dokter spesialis bedah syaraf terbaik, Kak,” katanya.
“Tapi semua ini kulakukan hanya untukmu! Untuk menyembuhkanmu!” kata Arya gusar. Matanya mulai basah.
“Penyakitku ini tidak dapat disembuhkan.”
“Siapa yang memberitahumu hal bodoh seperti itu?” tanya Arya gusar. Dia tidak dapat menutupi kegelisahannya. Sejujurnya dia mulai ragu dengan ambisinya menyembuhkan Luna. Apakah Luna benar-benar akan sembuh atau ini hanya akan membuatnya meninggalkanku lebih cepat? Batinnya.
“Why are you so stupid?! (31)” bentak Luna. Matanya menatap Arya dengan garang. “Mahasiswi kedokteran semester dua seperti akupun tahu kalau kanker ini tidak dapat disembuhkan!”
“Jangan membuang tenagamu. Kau akan dioperasi besok,” potong Arya sambil meninggalkan ruangan. Matanya basah. Nafasnya memburu. Kau akan sembuh, Luna. Harus! Batinnya.
+++
“Silakan Dok,” kata seorang suster yang baru saja memakaikannya baju operasi. Arya mengangguk dan berdiri di samping meja operasi. Diamatinya wajah Luna yang tengah tertidur. Kakak akan mengoperasimu sekarang. Bertahanlah, batinnya. Dia berjalan menuju bagian kepala sang adik dan bersiap-siap melakukan craniotomy.
“Skalpel,” katanya. Seorang suster menyerahkan sebilah pisau pada Arya. Dengan mantap dia mulai menggores kulit kepala sang adik. Operasi berjalan lancar sampai Arya menemukan gumpalan daging yang menempel di otak Luna. Dengan sekali potong, gumpalan itu telah berpindah dari otak Luna ke sebuah tempat berwarna keperakan yang dibawa oleh suster. Tiba-tiba terjadi pendarahan.
“Bring me the sucker (32),” kata Arya. Dia menyedot darah sang adik dengan sebuah alat. Arya juga meminta suster menyediakan darah untuk Luna. Dua jam lamanya dia berkutat dengan pendarahan yang semakin meluas. Saat itulah Dr Carter masuk dan berdiri di sampingnya.
“She needs more blood (33),” kata Arya saat mendapati Dr Carter berdiri di sampingnya. Dr Carter tampak mengamati sejenak kemudian menggeleng. Dia menoleh ke arah dokter yang mengawasi monitor otak. Dokter itu juga menggeleng. Dr Carter mengerti apa yang telah terjadi.
“Arya, She is gone (34),” kata Dr Carter sambil memegang pundak Arya. Arya menggeleng dan terus menghisap darah di otak Luna dengan alat penghisap. “She just needs more blood. Give her more blood!” kata Arya. Seorang suster hendak menambah darah Luna namun batal saat Dr Carter menatapnya dan menggeleng.
“She is gone, Arya,” kata Dr Carter lagi. Arya tidak peduli. Dia memegang alat penghisap lebih erat saat Dr Carter hendak mengambilnya.
“Arya, look at me (35).”
Arya tidak peduli.
“Look at me!” kata Dr Carter sedikit membentak.
”I can’t! I have to keep focus!” jawab Arya tidak kalah membentak.
“Arya, it’s over. Don’t fight anymore. She is gone (36),” kata Dr Carter lembut. Arya menggeleng berkali-kali. “Give her more blood,” katanya.
“No more blood, Arya. Let her go.”
Arya berontak.
“She just needs more blood. Give her more blood. Give her more!”
Arya terduduk lemas di lantai ruang operasi.
+++
(1) Mengagumkan!
(2) Terimakasih, tapi aku benar-benar membutuhkan informasi darimu mengenai penyakit itu.
(3) Boleh aku bertanya sesuatu?
(4) Apakah dia kekasihmu?
(5) Bukan hanya kekasih, Pak. Tapi dia segala-galanya bagiku.
(6) Maaf, penyakit ini tidak dapat disembuhkan
(7) Pasti ada jalan.
(8) Kita pasti akan menemukan jalan untuk menyelamatkannya. Aku janji.
(9) Aku benar-benar turut prihatin.
(10) Kau harus kuat untuk operasimu.
(11) Hey, aku mendengar ada yang berbicara bahasa Indonesia disini.
(12) Aku hanya ingin menjadi murid terbaik.
(13) Setiap hari, setiap semester, setiap tahun.
(14) Dia adaah wanita yang kuat, kau tahu.
(15) Kau yakin?
(16) Jangan mempermainkanku!
(17) Ini mungkin tidak dapat bekerja, Arya.
(18) Cara ini tidak mungkin bekerja jika tidak kita coba!
(19) Jangan egois!
(20) Dia sangat penting untukku. Aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan nyawanya!
(21) Kau harus berpikir lebih dalam.
(22) Dia tidak dapat disembuhkan. Kau tahu itu. Lebih baik kau membawanya pulang dan membuatnya nyaman.
(23) Aku kehilangan kedua orang tuaku dua tahun yang lalu. Kau harus mengerti, Dok. Dia adalah adik perempuanku!
(24) Kau tahu? Akan lebih berharga jika kita mencobanya.
(25) Dokter Carter, kita akan melakukan operasi besok.
(26) Itu terlalu beresiko. Aku takut dia tidak akan bangun lagi.
(27) Aku tetap akan melakukan operasi itu besok. Siapa yang ikut serta denganku?
(28) Baiklah! Aku akan melakukannya sendiri!
(29) Kau tidak bisa melakukannya, Nak. Ini adalah operasi besar. Kau tidak akan sanggup menanganinya sendiri.
(30) Kau benar, aku tidak dapat menanganinya sendiri.
(31) Kenapa kau begitu bodoh!
(32) Bawakan aku alat penghisap.
(33) Diamembutuhkan lebih banyak darah.
(34) Arya, dia telah pergi.
(35) Arya, lihat aku.
(36) Arya, semua telah selesai...

Senin, 04 Oktober 2010

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Konsep Dasar Kedudukan dan Fungsi Bahasa
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi baut yang Saudara pasang pada mesin ini?”, dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya. Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai?
Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui kapan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya. Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur-unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak.
Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan-ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Janganlah sekali-kali disangka bahwa berhasilnya bangsa Indonesia mempunyai bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng di tengah jalan. Kehadiran bahasa Indonesia mengikuti perjalanan sejarah yang panjang. (Untuk meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.) Perjalanan itu dimulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang didapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang Brahi serta batu nisan di Aceh, sampai dengan tercetusnya inpirasi persatuan pemuda-pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928 yang konsepa aslinya berbunyi:
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia.

Kami poetera dan poeteri Indonesia

mengakoe berbangsa satoe,
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia.
Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca: sosiolog) adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang dianggap sesuati yang luar biasa. Dikatakan demikian, sebab negara-negara lain, khususnya negara tetangga kita, mencoba untuk membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang dibarengi dengan bentrokan sana-sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu dilakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab semuanya telah mempunyai kebulatan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat topi kepada mereka.
Kita tahu bahwa saat itu, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu dipakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-abad sebelumnya. Dengan adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali tidak merasa bahwa bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa daerahnya tidak mungkin dapat dipakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang dipakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi bahasa daerah. Bahasa daerah tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap berkembang. Kesadaran masyarakat yang semacam itulah, khusunya pemuda-pemudanya yang mendukung lancarnya inspirasi sakti di atas.
Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan ujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahsa Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.
“Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, dan (4) alat perhubungan antarbudaya antardaerah.
Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Bayangkan saja apabila kita ingin berkomunikasi dengan seseorang yang berasal dari suku lain yang berlatar belakang bahasa berbeda, mungkinkah kita dapat bertukar pikiran dan saling memberikan informasi? Bagaimana cara kita seandainya kita tersesat jalan di daerah yang masyarakatnya tidak mengenal bahasa Indonesia? Bahasa Indonesialah yang dapat menanggulangi semuanya itu. Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. Akhirnya, apabila arus informasi antarkita meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan kita. Apabila pengetahuan kita meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi
Sebagaimana kedudukannya sebagai bhasa nasional, bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi pun mengalami perjalanan sejarah yang panjang. Hal ini terbukti pada uraian berikut.
Secara resmi adanya bahasa Indonesia dimulai sejak Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Ini tidak berarti sebelumnya tidak ada. Ia merupakan sambungan yang tidak langsung dari bahasa Melayu. Dikatakan demikian, sebab pada waktu itu bahasa Melayu masih juga digunakan dalam lapangan atau ranah pemakaian yang berbeda. Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi kedua oleh pemerintah jajahan Hindia Belanda, sedangkan bahasa Indonesia digunakan di luar situasi pemerintahan tersebut oleh pemerintah yang mendambakan persatuan Indonesia dan yang menginginkan kemerdekaan Indonesia. Demikianlah, pada saat itu terjadi dualisme pemakaian bahasa yang sama tubuhnya, tetapi berbeda jiwanya: jiwa kolonial dan jiwa nasional.
Secara terperinci perbedaan lapangan atau ranah pemakaian antara kedua bahasa itu terlihat pada perbandingan berikut ini.
Bahasa Melayu:
Bahasa Indonesia:
a. Bahasa resmi kedua di samping bahasa Belanda, terutama untuk tingkat yang dianggap rendah.
b. Bahasa yang diajarkan di sekolah-sekolah yang didirikan atau menurut sistem pemerintah Hindia Belanda.
c. Penerbitan-penerbitan yang dikelola oleh jawatan pemerintah Hindia Belanda.
a. Bahasa yang digunakan dalam gerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.
b. Bahasa yang digunakan dalam penerbitan-penerbitan yang bertuju-an untuk mewujudkan cita-cita perjuangan kemerdekaan Indonesia baik berupa:
1) bahasa pers,
2) bahasa dalam hasil sastra.
Kondisi di atas berlangsung sampai tahun 1945.
Bersamaan dengan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diangkat pulalah bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Hal itu dinyatakan dalam Uud 1945, Bab XV, Pasal 36. Pemilihan bahasa sebagai bahasa negara bukanlah pekerjaan yang mudah dilakukan. Terlalu banyak hal yang harus dipertimbangkan. Salah timbang akan mengakibatkan tidak stabilnya suatu negara. Sebagai contoh konkret, negara tetangga kita Malaysia, Singapura, Filipina, dan India, masih tetap menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi di negaranya, walaupun sudah berusaha dengan sekuat tenaga untuk menjadikan bahasanya sendiri sebagai bahasa resmi.
Hal-hal yang merupakan penentu keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai bahasa negara apabila (1) bahasa tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu, (2) secara geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya, dan (3) bahasa tersebut diterima oleh seluruh penduduk negara itu. Bahasa-bahasa yang terdapat di Malaysia, Singapura, Filipina, dan India tidak mempunyai ketiga faktor di atas, terutama faktor yang nomor (3). Masyarakat multilingual yang terdapat di negara itu saling ingin mencalonkan bahasa daerahnya sebagai bahasa negara. Mereka saling menolak untuk menerima bahasa daerah lain sebagai bahasa resmi kenegaraan. Tidak demikian halnya dengan negara Indonesia. Ketig faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak tahun 1928. Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah menjalankan tugasnya sebagai bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Dengan demikian, hal yang dianggap berat bagi negara-negara lain, bagi kita tidak merupakan persoalan. Oleh sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah besar ini.
Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai
(1) bahasa resmi kenegaraan,
(2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
(3) bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan
(4) bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Keempat fungsi itu harus dilaksanakan, sebab minimal empat fungsi itulah memang sebagai ciri penanda bahwa suatu bahasa dapat dikatakan berkedudukan sebagai bahasa negara.
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan di dalam bahasa Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka menuanaikan tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia. Sehubungan dengan ini kita patut bangga terhadap presiden kita, Soeharto yang selalu menggunakan bahasa Indonesia dalam situsi apa dan kapan pun selama beliau mengatasnamakan kepala negara atau pemerintah. Bagaimana dengan kita?
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bhasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Hanya saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah yang anak didiknya hanya menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah) menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan. Hal ini dilakukan sampai kelas tiga Sekolah Dasar.
Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di lembaga pendidikan tersebut, maka materi pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek). Mungkin pada saat mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek yang sejajar dengan bahasa Inggris.
Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh orang kedua (baca: masyarakat).
Akhirnya, sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi, bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu, yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula, rasanya tidaklah mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. Apakah mungkin guru tari Bali mengajarkan menari Bali kepada orang Jawa, Sunda, dan Bugis dengan bahasa Bali? Tidak mungkin! Hal ini juga berlaku dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern. Agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakn bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi
Perbedaan dari Segi Ujudnya
Apabila kita mendengarkan pidato sambutan Menteri Sosial dalm rangka peringatan Hari Hak-hak Asasi Manusia dan pidato sambutan Menteri Muda Usaha wanita dalam rangka peringatan Hari Ibu, misalnya, tentunya kita tidak menjumpai kalimat-kalimat yang semacam ini.
“Sodara-sodara! Ini hari adalah hari yang bersejarah. Sampeyan tentunya udah tau, bukan? Kalau kagak tau yang kebacut, gitu aja”.
Kalimat yang semacam itu juga tidak pernah kita jumpai pada waktu kita membaca surat-surat dinas, dokumen-dokumen resmi, dan peraturan-peraturan pemerintah.
Di sisi lain, pada waktu kita berkenalan dengan seseorang yang berasal dari daerah atau suku yang berbeda, pernahkah kita memakai kata-kata seperti ‘kepingin’, ‘paling banter’, ‘kesusu’ dan ‘mblayu’? Apabila kita menginginkan tercapainya tujuan komunikasi, kita tidak akan menggunakan kata-kata yang tidak akan dimengerti oleh lawan bicara kita sebagaimana contoh di atas. Kita juga tidak akan menggunakan struktur-struktur kalimat yang membuat mereka kurang memahami maksudnya.
Yang menjadi masalah sekarang ialah apakah ada perbedan ujud antara bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi sebagaimana yang kita dengar dan kita baca pada contoh di atas, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sebagaimana yang pernah juga kita lakukan pada saat berkenalan dengan seeorang lain daerah atau lain suku? Perbedaan secara khusus memang ada, misalnya penggunaan kosakata dan istilah. Hal ini disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda. Dalam lapangan politik diperlukan kosakata tertentu yang berbeda dengan kosakata yang diperlukan dalam lapangan administrasi. Begitu juga dalam lapangan ekonomi, sosial, dan yang lain-lain. Akan tetapi, secara umum terdapat kesamaan. Semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku. Dalam lapangan dan situasi di atas tidak pernah digunakan, misalnya, struktur kata ‘kasih tahu’ (untuk memberitahukan), ‘bikin bersih’ (untuk membersihkan), ‘dia orang’ (untuk mereka), ‘dia punya harga’ (untuk harganya), dan kata ‘situ’ (untuk Saudara, Anda, dan sebagainya), ‘kenapa’ (untuk mengapa), ‘bilang’ (untuk mengatakan), ‘nggak’ (untuk tidak), ‘gini’ (untuk begini), dan kata-kata lain yang dianggap kurang atau tidak baku.
Perbedaan dari Proses Terbentuknya
Secara implisit, perbedaan dilihat dari proses terbentuknya antara kedua kedudukan bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara dan nasional, sebenarnya sudah terlihat di dalam uraian pada butir 1.2 dan 1.3. Akan tetapi, untuk mempertajamnya dapat ditelaah hal berikut.
Sudah kita pahami pada uraian terdahulu bahwa latar belakang timbulnya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara jelas-jelas berbeda. Adanya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan bangsa Indonesia pada waktu itu. Putra-putra Indonesia sadar bahwa persatuan merupakan sesuatu yang mutlk untuk mewujudkan suatu kekuatan. Semboyan “Bersatu kita teguh bercerai kta runtuh” benar-benar diresapi oleh mereka. Mereka juga sadar bahwa untuk mewujudkan persatuan perlu adanya saran yang menunjangnya. Dari sekian sarana penentu, yang tidak kalah pentingnya adalah srana komunikasi yang disebut bahasa. Dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi bahasa Indonesia yang lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai bahasa nasional.
Berbeda halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi. Terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dilatarbelakangi oleh kondisi bahasa Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakiannya ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya. Di samping itu, pada saat itu bahasa Indonesia telah disepakati oleh pemakainya sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat ditentukannya sebagai bahasa negara/resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang sekaligus sebagai penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat.
Dengan demikian jelaslah bahwa dualisme kedudukan bahasa Indonesia tersebut dilatarbelakangi oleh proses pembentukan yang berbeda.
Perbedaan dari Segi Fungsinya
Setelah kita menelaah uraian terdahulu, kita mengetahui bahwa fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Perbedan itu terlihat pada wilayah pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. Kapan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dipakai, kiranya sudah kita ketahui.
Yang menjadi masalah kita adalah perbedaan sehubungan dengn tanggung jawab kita terhadp pemakaian fungsi-fungsi itu. Apabila kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tertentu, terdapat kaitan apa dengan kita? Kita berperan sebagai apa sehingga kita berkewajiban moralmenggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tertentu? Jawaban atas pertanyaan itulah yng membedakan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi bahasa Indonesia baik dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara/resmi.
Kita menggunakan sebagai bahasa negara/resmi dipakai sebagai alat penghubung antarsuku, misalnya, karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup di wilayah tanah air Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang yang berbangsa lain yang menetap di wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia, dia tidak mempunyai tanggung jawab moral untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai fungsi tersebut.
Lain halnya dengan contoh berikut ini. Walaupun Ton Sin Hwan keturunan Cina, tetapi karena dia warga negara Indonesia dan secara kebetulan menjabat sebagai Ketua Lembaga Bantuan Hukum, maka pada saat dia memberikan penataran kepada anggotnyan berkewajiban moral untuk menggunakan bahasa Indonesia. Tidak perduli apakah dia lancar berbahasa Indonesia atau tidak. Tidak perduli apakah semua pengikutnya keturunan Cina yang berwarga negara Indonesia ataukah tidak.
Jadi seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghubung antarsuku, karena dia berbangsa Indonesia yang menetap di wilayah Indonesia; sedangkan seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, karena dia sebagai warga negara Indonesia yang menjalankan tugas-tugas ‘pembangunan’ Indonesia. 


Bahasa Indonesia

Ok guys disini saya akan menjelaskan definisi dari Fungsi Bahasa dan Ragam Laras Bahasa , baik langsung saja kita ke TKP , heheheeeee .....


Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa, yaitu (1) ragam bahasa lisan, (2) ragam bahasa tulis. Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya, dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita berurusan dengan lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf, melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada keberimpitan aspek tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang berbeda satu dari yang lain.

Ragam Bahasa
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata bahasa Indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa Indonesia baku adalah kosa kata baku bahasa Indonesia, yang memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau instansi di dalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.

Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968; Spradley, 1980).
Menurut Felicia (2001 : 8), ragam bahasa dibagi berdasarkan :

1. Media pengantarnya atau sarananya, yang terdiri atas :
Ragam lisan, adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan antarteman, di pasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya.Ragam tulis, adalah bahasa yang ditulis atau yang tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis nonstandar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.2. Berdasarkan situasi dan pemakaian

Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) ragam bahasa baku tulis dan (2) ragam bahasa baku lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis. Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.

Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata) :
1. Tata Bahasa (Bentuk kata, Tata Bahasa, Struktur Kalimat, Kosa Kata)
a. Ragam bahasa lisan :
Mereka tinggal di Halim.b. Ragam bahasa Tulis :
Mereka bertempat tinggal di Halim.2. Kosa kata
a. Ragam Lisan
Dia bilang Rini tidak masuk hari ini.b. Ragam Tulis
Dia mengatakan bahwa Rini tidak masuk hari.
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa standar, semi standar dan nonstandar.
a. ragam standar,
b. ragam nonstandar,
c. ragam semi standar.

Bahasa ragam standar memiliki sifat kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu tidak bersifat kaku. Ragam standar tetap luwes sehingga memungkinkan perubahan di bidang kosakata, peristilahan, serta mengizinkan perkembangan berbagai jenis laras yang diperlukan dalam kehidupan modern
Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan :
a. topik yang sedang dibahas,
b. hubungan antarpembicara,
c. medium yang digunakan,
d. lingkungan, atau
e. situasi saat pembicaraan terjadi

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandar :
Penggunaan kata sapaan dan kata ganti,Penggunaan kata tertentu,Penggunaan imbuhan,Penggunaan kata sambung (konjungsi), danPenggunaan fungsi yang lengkap.

Laras Bahasa
Pada saat digunakan sebagai alat komunikasi, bahasa masuk dalam berbagai laras sesuai dengan fungsi pemakaiannya. Jadi, laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan pemakaiannya.

Laras bahasa dapat digolongkan kepada dua golongan besar, iaitu laras biasa dan laras khusus.


  • Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seeprti bidang hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat.
  • Laras khusus merujuk kepada kegunaan untuk khalayak khusus seperti ahli-ahli atau peminat dalam bidang tertentu dan pelajar-pelajar (rencana, laporan, buku).
Pembeda utama yang membedakan antara laras biasa dengan laras khsus ialah: kosa kata, tatabahasa, dan gaya.

1. Laras Bahasa Biasa, Laras biasa ialah laras khusus yang digunakan untuk masyarakat umum seeprti bidang hiburan, pengetahuan, peneranagn, dan maklumat. Kalimatnya sederhana, ringkas, dan padat. Contoh : Dilarang menginjak rumput.

2. Laras Bahasa Khusus

  • Laras Bahasa Perniagaan
Tujuannya unutk mempengaruhi atau membentuk tanggapan tertentu , atau mengubah sikap dan melakukan tindakan. Digunakan dalam iklan, tender, laporan dan sebagainya , didukung pula oleh gambar, lukisan, grafik, ilustrasi dan sebagainya.

  • Laras Akademik
Meliputi berbagai bidang seperti sains, teknologi, komunikasi, matematik dan sebagainya yang terletak dalam ruang lingkup pendidikan.Dalam penulisan ilmiah, misalnya penulisan thesis, penulis perlu mengikut format tertentu seperti perlu ada catatan bibiliografi (rujukan), nota kaki di bawah muka surat atau nota hujungan di penghujung setiap bab.Menggunaka istilah-istilah yang khusus kepada bidang, dan biasanya perlu dihafal. Contohnya ialah fotosintesis, pecutan, mengawan, pendebungaan dan sebagainya.

  • Laras Bahasa Media
Berita sebagai wacana memiliki struktur teks yang tersendiri, lain dari struktur teks fiksi, dan lain pula dari struktur teks esai dan karya ilmiah. Wartawan atau penulis koran menggunakan bahasa untuk menjelaskan sesuatu menurut cara yang paling mudah diterima sesuai dengan selera sejumlah pembaca koran.

Tiga fitur penting yang harus ada dalam berita koran yang baik, pertama, bahasa yang digunakan mudah. kedua, gaya tulisan yang jelas dan ketuiga, isi tulisan harus akurat. Karena koran diterbitkan untuk masyarakat, maka bahasa koran haruslah sesuai dengan bahasa penggunaan orang-orang. Kalimat yang panjang, berisi beberapa klausa, menggunakan kutipan, metafora, kiasan, istilah teknik, dan sebagainya haruslah dihindari.

  • Laras Bahasa Satra
Memperlihatkan gaya bahasa yang menarik dan kreatif. Bahasanya dapat dalam bentuk naratif, deskriptif, preskriptif, dramatis dan puitis.

Beberapa ciri bahasa sastra:

*Kreatif dan imajinatif: mengandung arti
*Mementingkan penyusunan, pengulangan, pemilihan kata
*Puitis dan hidup: monolog, dialog, dan sebagainya.
*Menggunakan bahas tersirat: perlambangan, kiasan, perbandingan, peribahasa, metafora, simile, , ilusi, ambpersonifikasiiguitas dan sebagainya.
*Ada penyimpangan tata bahasa atau manipulasi bahasa.